Assalamu'alaikum wr wb #SahabatAmal

"Tidak hanya kehilangan kaki, Pak Eko pun harus rela kehilangan istri yang tidak sanggup jika memiliki suami tanpa kaki" - Pak Eko.

Eko Prayitno, laki-laki berusia 37 tahun setiap harinya masih tetap bersemangat untuk memulai hari baru atas setiap kesempatan yang masih bisa disyukuri, meskipun ia tak lagi memiliki kedua kakinya.

Dulu, ia bekerja sebagai kuli bangunan untuk membangun rumah, toko, ataupun perkantoran. Ia kehilangan kakinya saat sedang ada pekerjaan di kota Karawang.

Saat itu, Pak Eko sedang asyik bekerja di lantai 3 bangunan, namun naas, kejadian itu sangat cepat dan Pak Eko tak sempat terhindar dari sengatan listrik hingga ia terjatuh dari lantai 3.

Seketika, ia tidak sadarkan diri dan rekan-rekannya pun segera membawanya ke rumah sakit terdekat untuk langsung diberikan penanganan medis.

Setelah dilakukan berbagai penanganan, dokter menyarankan agar kedua kakinya harus segera diamputasi, karena syaraf-syaraf di kakinya sudah tidak berfungsi lagi, dengan berat hati Eko harus rela kehilangan kedua kakinya.

Tidak sampai disitu selain ia harus kehilangan kedua kakinya, ia pun harus rela kehilangan sang istri yang tidak siap jika harus hidup berumah tangga dengan suami yang tidak memiliki kedua kaki.

Tetapi bagi Pak Eko, hidup tetaplah harus berjalan, harus ia hadapi apapun kondisinya, meskipun sangat sulit dan berat di hati. Kini, ia harus berkerja lebih berat dari biasanya, mental pun harus disiapkan lebih hebat dari biasanya.

Akan jauh lebih mudah jika ia bisa memiliki kaki palsu, setidaknya ia bisa melakukan aktivitasnya sedikit lebih leluasa, tanpa harus berjalan dengan menyeret-nyeret tubuhnya.

Namun, penghasilan Pak Eko hanya cukup untuk makan sehari-hari saja. Sulit baginya bisa menabung untuk membeli sepasang kaki palsu. Biaya untuk pengukuran, pembuatan, hingga pemasangan kaki palsu dibutuhkan sekitar kurang lebih Rp10.000.000/pasang.

Eko pun berharap dengan adanya program ini ia bisa kembali beraktifitas seperti sedia kala “Semoga dengan adanya program 1000 kaki palsu dari IZI ini bisa memberikan semangat baru dalam hidup saya dan bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala” ungkap Eko.

_____

Pak Eko adalah salah satu dari 1000 difabel yang membutuhkan kaki palsu di Jawa Barat yang masuk ke data pemohon IZI. Sedangkan untuk di Indonesia, ada lebih dari itu.

Ada banyak para difabel yang ingin hidup normal kembali, dan kaki palsu akan sangat membantunya. Tetapi, latar belakang mereka kebanyakan kurang mampu, disaat biaya kaki palsu cukup mahal.

Untuk itu Inisiatif Zakat Indonesia dan Beramal Jariyah mengajak #SahabatAmal semua berkolaborasi dalam "Program 1000 Kaki Palsu" sebagai bentuk kesyukuran kita masih memiliki anggota tubuh yang sempurna.

Sekaligus untuk memberikan asa dan semangat baru bagi mereka untuk kembali beribadah dan mencari rezeki untuk keluarganya.

___

#SahabatAmal bisa berpartisipasi dengan cara:

1. Klik Tombol "Infak Sekarang"

2. Masukkan Nominal Infak Sahabat

3. Masukkan Data yang Diminta oleh Sistem

4. Lakukan Transfer ke Rekening Bank yang Sahabat Pilih

Selain itu, dapatkan pahala dari mengajak orang untuk berbuat kebaikan. Sahabat bisa mengajak keluarga, teman, dan kerabat lainnya untuk berpartisipasi dengan cara share link ini via WhatsApp dan Facebook.

InsyaAllah setiap kebaikan dari ajakan kita, maka Sabahat pun akan mendapatkan pahalanya.

Terima kasih kami ucapkan, doa dan dukungan Sahabat sangatlah berarti.

Pak Eko dan 1000 Difabel lainnya butuh Bantuan Kaki Palsu